Toilet Otomatis
A. Tujuan [KEMBALI]
a. Mengetahui pengertian
Sensor Infrared dan Sensor Touch
b. Mengetahui Simulasi
rangkaian sensor Infrared dan Sensor Touch dengan proteus
c. Mengetahui tabel
kebenaran dari jenis gerbang logika yang digunakan
B. Alat dan Bahan [KEMBALI]
Alat: [KEMBALI]
1. Power Suply
Power Supply atau dalam
bahasa Indonesia disebut dengan Catu Daya adalah suatu alat listrik yang dapat
menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik ataupun elektronika lainnya.
2. Voltmeter DC
Difungsikan guna mengukur
besarnya tegangan listrik yang terdapat dalam suatu rangkaian listrik. Dimana,
untuk penyusunannya dilakukan secara paralel sesuai pada lokasi komponen yang
sedang diukur.
Bahan: [KEMBALI]
1. Resistor
Resistor merupakan komponen
Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang
berfungsi untuk membatasi dan mengatur besarnya arus yang mengalir dalam
rangkaian.
Spesifikasi Resistor yang
digunakan:
Resistor 10k
Resistor 2k
Data sheet resistor:
2. Diode
Dioda adalah komponen
elektronika yang terdiri dari dua kutub dan berfungsi menyearahkan arus.
Komponen ini terdiri dari penggabungan dua semikonduktor yang masing-masing
diberi doping (penambahan material) yang berbeda, dan tambahan material konduktor
untuk mengalirkan listrik.
Karakteristik Dioda:
3.Transistor(BC547)
Berfungsi sebagai penguat,
sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan,
dan modulasi sinyal. Pada rangkaian water level sensor ini transistor hanya
digunakan sebagai saklar, dengan adanya arus di base maka transistor akan
"on" sehingga akan ada arus dari kolektor ke emitor.
Spesifikasi Transistor:
1. DC Current gain(hfe)
maksimal 800
2. Arus Collector
kontinu(Ic) 100mA
3. Tegangan
Base-Emitter(Vbe) 6V
4. Arus Base(Ib) maksimal
5mA
Data Sheet Transistor
Grafik Respon:
4. OP AMP
Operational Amplifier atau
Op-Amp adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai penguat sinyal input
baik DC maupun AC
Konfigurasi Pin OP-Amp
Gelombang input dan output
op amp
5.Gerbang Logika NOR (IC
7402)
IC 7402 merupakan ic yang
dibangun dari gerbang logika dasar NOR. Gerbang NOR atau juga bisa disebut
dengan pembalik (inverter) memiliki fungsi membalik logika tegangan inputnya
pada outputnya.
Spesifikasi:
· Tegangan Suply: 7 V
· Tegangan input: 5.5 V
· Beroperasi pada suhu
udara 0 sampai +70 derjat
· Kiasaran suhu
penyimpanan: -65 derjat sampai 150 derjat celcius.
Konfiugurasi pin:
Ø Vcc : Kaki 14
Ø GND : Kaki 7
Ø Input : Kaki 2, 3, 6, 8, 9, 11, dan 12
Ø Output : Kaki 1, 4, 10, dan 13
Data Sheet IC 7402:
6. Inverter NOT( IC 74HC05)
Gerbang NOT atau disebut
juga "NOT GATE" atau Inverter (Gerbang Pembalik) adalah jenis gerbang
logika yang hanya memiliki satu input (Masukan) dan satu output (keluaran)
Spesifikasi IC inverter yang
dijual dipasaran:
Adapan IC inverter gerbang
logika NOT yang tersedia yaitu :
TTL Logic NOT Gates
74LS04 Hex Inverting NOT
Gate
74LS14 Hex Schmitt Inverting
NOT Gate
74LS1004 Hex Inverting
Drivers
CMOS Logic NOT Gates
CD4009 Hex Inverting NOT
Gate
CD4069 Hex Inverting NOT
Gate
DataSheet IC 74HC05
7. Gerbang Logika NAND (IC
74S00)
IC 74S00 merupakan ic yang
dibangun dari gerbang logika dasar NAND. Gerbang NAND menghendaki semua
inputnya bernilai 0 (terhubung dengan ground) atau salah satunya bernilai 1
agar menghasilkan output yang berharga 1.
Spesifikasi IC 7S400:
Tegangan Suply: 7 V
Tegangan input: 5.5 V
Beroperasi pada suhu udara 0
sampai +70 derjat
Kiasaran suhu penyimpanan:
-65 derjat sampai 150 derjat celcius
Konfiugurasi pin:
- Vcc : Kaki 14
- GND : Kaki 7
- Input : Kaki 1 dan 2, 4
dan 5, 13 dan 12, 10 dan 9
- Output : Kaki 3, 6, 11
Data Sheet IC 74S00
8. Logic State
Gerbang Logika (Logic Gates) adalah sebuah entitas untuk
melakukan pengolahan input-input yang
berupa bilangan biner (hanya terdapat 2 kode bilangan biner yaitu, angka 1 dan
0) dengan menggunakan Teori Matematika Boolean sehingga dihasilkan sebuah
sinyal output yang dapat digunakan untuk proses berikutnya.
9. Sensor Infrared
Sensor Infrared adalah
komponen elektronika yang dapat mendeteksi benda ketika cahaya infra merah
terhalangi oleh benda. Sensor infared terdiri dari led infrared sebagai
pemancar sedangkan pada bagian penerima biasanya terdapat foto transistor,
fotodioda, atau inframerah modul yang berfungsi untuk menerima sinar inframerah
yang dikirimkan oleh pemancar.
Konfigurasi pin infrared:
Konfigurasi pin infra red
(IR) receiver atau penerima infra merah tipe TSOP adalah:
a. output (Out),
b. Vs (VCC +5 volt DC),
c. Ground (GND)
Grafik Respon Sensor
Infrared:
Datasheet Sensor Infrared:
10. Sensor PIR
Sensor PIR (Passive Infra
Red) adalah sensor yang dapat mendeteksi pancaran sinar infra merah secara
pasif (menangkap radiasi infra merah dari objek bergerak tanpa perlu
memancarkan sinar infra merah sendiri secara aktif.
Konfigurasi pin:
Grafik Respon Pir terhadap
suhu
Grafik sensor pir terhadap
jarak, kecepatan,arah objek
11. Sensor GP2D12
Sensor GP2D12 adalah sensor jarak analog yang menggunakan infrared untuk mendeteksi jarak antara 10 cm sampai 80 cm. GP2D12 mengeluarkan output voltase non linear dalam hubungannya dalam jarak objek dari sensor dan menggunakan interface analog to digital converter (ADC)
Konfigurasi pin sensor
Data Sheet sensor
12. 7 Segment Anoda
Layar tujuh segmen adalah salah satu perangkat layar untuk menampilkan sistem angka desimal yang merupakan alternatif dari layar dot-matrix. Layar tujuh segmen ini sering kali digunakan pada jam digital, meteran elektronik, dan perangkat elektronik lainnya yang menampilkan informasi numerik.
Data Sheet Seven segment:
13. Decoder (IC 7447)
IC 7447, merupakan IC TTL Decoder BCD to 7 Segment. IC ini berfungsi untuk mengubah kode bilangan biner BCD (Binary Coded Decimal) menjadi data tampilan untuk penampil/display 7 segment yang bekerja pada tegangan TTL (+5 volt DC).
konfigurasi pin:
Data Sheet Decoder:14.Relay
Relay adalah komponen yang berfungsi untuk mengalirkan
arus listrik yang besar dengan menggunakan kendali listrik arus kecil. Relay
memiliki fungsi sebagai saklar atau elektromagnetik switch yang mana
dikendalikan oleh magnet listrik.
Konfigurasi pin relay:
Spesifikasi Relay:
15. Motor DC
Digunakan untuk output dari rangkaian dan berjalan jika
sensor infrared berlogika 1
Grafik Motor DC:
Spesifikasi item:
o Tanpa kecepatan beban 12000 ± 15% rpm
o Tidak ada arus beban =280mA
o Tegangan operasi 1.5 - 9 VDC
o Mulai Torsi =250g.cm (menurut blade yang
dikembangkan sendiri)
o mulai saat ini =5A
o Resistansi Isolasi di atas 10O antara casing
dan terminal DV 100V
o Arah Rotasi CW: Terminal [+] terhubung ke
catu daya positif, terminal [-] terhubung ke nagative
o daya, searah jarum jam dianggap oleh arah
poros keluaran
o celah poros 0,05-0,35mm
16. Lampu
Lampu adalah sumber cahaya
buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang
kemudian memanas dan menghasilkan cahaya.
Spesifikasi lampu yang
digunakan : 12 V
C. Dasar Teori [KEMBALI]
1.Resistor
Resistor merupakan komponen
pasif yang memiliki nilai resistansi tertentu dan berfungsi untuk menghambat
jumlah arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian. Resistor dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya resistor nilai tetap (fixed
resistor), resistor variabel (variabel resistor), thermistor, dan LDR.
Cara membaca nilai resistor
Cara menghitung nilai
resistansi resistor dengan gelang warna :
1. Masukan angka langsung
dari kode warna gelang pertama.
2. Masukan angka langsung
dari kode warna gelang kedua.
3. Masukan angka langsung
dari kode warna gelang ketiga.
4. Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang
ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10^n).
5. Gelang terakhir merupakan
nilai toleransi dari resistor
2. Diode
Cara Kerja Dioda:
Secara sederhana, cara kerja
dioda dapat dijelaskan dalam tiga kondisi, yaitu kondisi tanpa tegangan
(unbiased), diberikan tegangan positif (forward biased), dan tegangan negatif
(reverse biased).
a. tanpa tegangan
Pada kondisi tidak diberikan
tegangan akan terbentuk suatu perbatasan medan listrik pada daerah P-N
junction. Hal ini terjadi diawali dengan proses difusi, yaitu bergeraknya
muatan elektro dari sisi n ke sisi p.
b. kondisi forward bias
Pada kondisi ini, bagian
anoda disambungkan dengan terminal positif sumber listrik dan bagian katoda
disambungkan dengan terminal negatif. Adanya tegangan eksternal akan
mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik
ke masing-masing kutub. Ion-ion negatif akan tertarik ke sisi anoda yang
positif, dan ion-ion positif akan tertarik ke sisi katoda yang negatif.
c. kondisi reverse bias
Pada kondisi ini, bagian
anoda disambungkan dengan terminal negatif sumber listrik dan bagian katoda
disambungkan dengan terminal positif. Adanya tegangan eksternal akan
mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik
ke masing-masing kutub.
3. Transistor
Transistor NPN
Pada transistor NPN,
semikonduktor tipe-P diapit oleh dua semikonduktor tipe-N. Transistor NPN juga
dapat dibentuk dengan menghubungkan anoda dari dua dioda sebagai base dan
katoda sebagai kolektor dan emitor. Arus mengalir dari kolektor ke emitor
karena potensial kolektor lebih besar daripada base dan emitor.
Transistor PNP
Pada transistor PNP,
semikonduktor tipe-N diapit oleh dua semikonduktor tipe-P. Transistor PNP juga
dapat dibentuk dengan menghubungkan katoda dari dua dioda sebagai base dan
anoda sebagai kolektor dan emitor. Hubungan emitter-base foward bias sementara collector-base
reverse bias. Jadi, arus mengalir dari emitor ke kolektor karena potensial
emitor lebih besar daripada base dan kolektor.
Transistor sebagai saklar
Jika ada arus yang cukup
besar di kaki basis, transistor akan mencapai titk jenuh (saturasi). Pada titk
jenuh ini transistor mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor
sehingga transistor seolah-olah short pada hubungan kolektor-emitor. Jika arus
base sangat kecil maka kolektor dan emitor bagaikan saklar yang terbuka. Pada
kondisi ini transistor dalam keadaan cut-off sehingga tidak ada arus dari
kolektor ke emitor. Nilai resistor terhubung ke base (Rb) dapat dihitung
dengan;
Rb = Vbe / Ib
Transistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguat
jika bekerja dalam daerah aktif. Tegangan, arus, dan daya dapat diperkuat
dengan beberapa konfigurasi seperti common emitter, common colector, dan common
base.
DC Current Gain = Collector
Current (Ic) / Base Current (Ib)
4. IC OP-AMP
Penguat operasional atau
yang dikenal sebagai Op-Amp merupakan suatu rangkaian terintegrasi atau IC yang
memiliki fungsi sebagai penguat sinyal, dengan beberapa konfigurasi. Secara
ideal Op-Amp memiliki impedansi masukan dan penguatan yang tak berhingga serta
impedansi keluaran sama dengan nol. Dalam prakteknya, Op-Amp memiliki impedansi
masukan dan penguatan yang besar serta impedansi keluaran yang kecil.
Op-Amp memiliki beberapa
karakteristik, diantaranya:
a. Penguat tegangan tak
berhingga (AV = ~)
b. Impedansi input tak
berhingga (rin = ~)
c. Impedansi output nol (ro
= 0) d. Bandwidth tak berhingga (BW = ~)
d. Tegangan offset nol pada
tegangan input (Eo = 0 untuk Ein = 0)
Rangkaian Dasar OP AMP
a. OP AMP Inverting
Penguatan yang outputnya
berbeda fasa 180° dengan inputnya, bila input positif maka output akan menjadi
negatif.
Vout = - (Rf / R1) Vin
b. OP AMP Non Inverting
Penguatan yang outputnya
sama dengan input yaitu tidak ada pembalikan fasa.
Vout = Vin (1 + Rf / Rin)
5. Gerbang NOR (IC 7402)
Gerbang NOR atau "NOR
GATE" merupakan pengembangan dari gabungan kombinasi gerbang OR dan
gerbang NOT. Gerbang ini juga memiliki dua input dan 1 satu keluaran, untuk
lebih jelasnya perhatikan gambar simbol dan tabel kebenaran dibawah.
Pada gerbang logika NOR,
simbol yang menandakan operasi gerbang logika NAND adalah tanda tanbah (+) dan
bar (-) diatas variabel, perhatikan gambar diatas.
Perhatikan tabel kebenaran
gerbang NOR. Cara cepat untuk mengingat tabelnya adalah dengan mengingat
pernyataan berikut. "Gerbang NOR akan menghasilkan output logika 1 bila
semua inputnya memiliki logika 0" sedangkan " Gerbang NOR akan
menghasilkan keluaran logika 0 bila salah satu input atau semua input memiliki
logika 1".
Secara singkat, sama halnya
dengan gerbang AND. Output gerbang NOR merupakan kebalikan ouput gerbang OR,
jadi cukup mengingat gerbang OR saja lalu membaliknya.
Jenis Gerbang Logika NOR
Berdasarkan gambar diatas ekspresi Boolean untuk gerbang
NOR 4 input yaitu :
Q = A+B+C+D
Gerbang NOR
"Universal"
Seperti hanya gerbang logika
NAND, gerbang NOR umumnya disebut juuga sebagai gerbang universal, hal ini
dikarenakan gerbang NOR dapat menghasilkan berbagai jenis gerbang logika
lainnya seperti halnya gerbang NAND. Dengan menghubungkannya secara bersama-sama,
maka gerbang NOR juga dapat membentuk 3 gerbang logika dasar yaitu gerbang AND,
OR, dan NOT. Berikut contoh rangkaiannya
Data Sheet NOR(IC 7402):
6 Inverter NOT (IC 74HC05)
Gerbang NOT atau disebut
juga "NOT GATE" atau Inverter (Gerbang Pembalik) adalah jenis gerbang
logika yang hanya memiliki satu input (Masukan) dan satu output (keluaran).
Dikatakan Inverter (gerbang pembalik) karena gerbang ini akan menghasilkan
nilai ouput yang berlawanan dengan nilai inputnya . Untuk lebih jelasnya
perhatikan simbol dan tabel kebenaran gerbang NOT berikut.
Pada gerbang logika NOT,
simbol yang menandakan operasi gerbang logika NOT adalah tanda minus (-) diatas
variabel, perhatikan gambar diatas.
Perhatikan tabel kebenaran
gerbang NOT. Cara cepat untuk mengingat tabelnya adalah dengan mengingat
pernyataan berikut. "Gerbang NOT akan menghasilkan output (keluaran)
logika 1 bila variabel input (masukan) bernilai logika 0" sebalikanya
"Gerbang NOT akan menghasilkan keluaran logika 0 bila input (masukan)
bernilai logika 1".
7. Gerbang Logika NAND (IC
7400)
Gerbang OR, AND dan NOT
adalah tiga gerbang logika dasar karena keduanya dapat digunakan untuk
membangun rangkaian logika untuk ekspresi Boolean yang diberikan. Gerbang NOR
dan NAND memiliki properti yang masing-masing dapat digunakan untuk
mengimplementasikan perangkat keras rangkaian logika yang sesuai dengan
ekspresi Boolean yang diberikan. Artinya, dimungkinkan untuk menggunakan hanya
gerbang NAND atau hanya gerbang NOR untuk mengimplementasikan ekspresi Boolean
apa pun.
Gerbang NAND atau disebut
juga "NAND GATE" adalah jenis gerbang logika kombinasi yang memiliki
dua input (Masukan) dan satu output (keluaran). Pada dasarnya gerbang NAND
merupakan pengembangan atau kombinasi dari gerbang AND dan gerbang NOT
"NAND = NOT AND". Untuk lebih jelasnya perhatikan simbol dan gerbang
kebenaran gerbang NAND berikut.
Pada gerbang logika NAND,
simbol yang menandakan operasi gerbang logika NAND adalah tanda bar (-) diatas
variabel, perhatikan gambar diatas.
Perhatikan tabel kebenaran
gerbang NAND. Cara cepat untuk mengingat tabelnya adalah dengan mengingat
pernyataan berikut. "Gerbang NAND akan menghasilkan output logika 0 bila
semua inputnya memiliki logika 1" sedangkan " Gerbang NAND akan
menghasilkan keluaran logika 1 bila salah satu input atau semua input memiliki
logika 0".
Secara singkat, cukup
mengingat gerbang logika AND, karena output dari gerbang logika NAND merupakan
kebalikan dari output gerbang AND.
Transistor Gerbang NAND
Secara sederhana, gerbang
logika NAND 2 input dapat dibangun menggunakan RTL Resistor-transistor Switch
yang terhubung bersama degan input yang terhubung langsung ke basis transistor,
dimana transistor harus dalam keadaan cut-off "MATI" untuk keluaran
Q.
Gerbang logika NAND dapat
menghasilkan fungsi logis yang diinginkan dengan simbol berupa gerbang AND
standar dengan tambahan lingkaran (biasa juga disebut sebagai "Gelembung
Inversi" pada bagian output yang mana mewakili gerbang NOT) yang disebut
sebagai operasi logika NAND.
Jenis Gerbang Logika NAND:
Gerbang logika NAND 4-Input
Berdasarkan gambar diatas
ekspresi Boolean untuk gerbang NAND 4 input yaitu :
Q = A.B.C.D
Gerbang NAND
"Universal"
Gerbang logika NAND umumnya
disebut juuga sebagai gerbang universal, hal ini dikarenakan gerbang NAND
merupakan gerbang yang paling umum digunakan. Disamping itu, gerbang NAND juga
dapat menghasilkan semua gerbang logika lainnya sehingga dalam praktiknya
gerbang NAND dapat membentuk rangkaian logika paling praktis.
Data Sheet Gerbang NAND(IC
7400):
8. Logic State
status logika Pengertian
logis, benar atau salah, dari sinyal biner yang diberikan. Sinyal biner adalah
sinyal digital yang hanya memiliki dua nilai yang valid. Dalam istilah fisik,
pengertian logis dari sinyal biner ditentukan oleh level tegangan atau nilai
arus sinyal, dan ini pada gilirannya ditentukan oleh teknologi perangkat. Dalam
sirkuit TTL, misalnya, keadaan sebenarnya diwakili oleh logika 1, kira-kira
sama dengan +5 volt pada garis sinyal; logika 0 kira-kira 0 volt. Tingkat
tegangan antara 0 dan +5 volt dianggap tidak ditentukan.
9. Sensor Infrared
Sensor Infrared adalah
komponen elektronika yang dapat mendeteksi benda ketika cahaya infra merah
terhalangi oleh benda. Sensor infared terdiri dari led infrared sebagai
pemancar sedangkan pada bagian penerima biasanya terdapat foto transistor,
fotodioda, atau inframerah modul yang berfungsi untuk menerima sinar inframerah
yang dikirimkan oleh pemancar.
Komponen led inframerah atau
infra red (IR) pada dasarnya adalah led yang memancarkan sinar infra merah
dengan panjang gelombang 850nm.
Infra red (IR) detektor atau
sensor infra merah adalah komponen elektronika yang dapat mengidentifikasi
cahaya infra merah (infra red, IR). Sensor infra merah atau detektor infra
merah saat ini ada yang dibuat khusus dalam satu modul dan dinamakan sebagai IR
Detector Photomodules. IR Detector Photomodules merupakan sebuah chip detektor
inframerah digital yang di dalamnya terdapat fotodiode dan penguat (amplifier).
Bentuk dan Konfigurasi Pin
IR Detector Photomodules TSOP:
Prinsip Kerja sensor
infrared:
Ketika pemancar IR memancarkan
radiasi, ia mencapai objek dan beberapa radiasi memantulkan kembali ke penerima
IR. Berdasarkan intensitas penerimaan oleh penerima IR, output dari sensor
ditentukan.
Rangkaian dasar sensor
infrared common emitter yang menggunakan led infrared dan fototransistor
Prinsip kerja rangkaian
sensor infrared berdasarkan pada gambar 2. Adalah ketika cahaya infra merah
diterima oleh fototransistor maka basis fototransistor akan mengubah energi
cahaya infra merah menjadi arus listrik sehingga basis akan berubah seperti
saklar (swith closed) atau fototransistor akan aktif (low) secara sesaat
seperti gambar 3
Keadaan Basis Mendapat
Cahaya Infra Merah dan Berubah Menjadi Saklar (Switch Close) Secara Sesaat
Grafik Respon Sensor Infrared:
Grafik menunjukkan hubungan
antara resistansi dan jarak potensial untuk sensitivitas rentang antara
pemancar dan penerima inframerah. Resistor yang digunakan pada sensor
mempengaruhi intensitas cahaya inframerah keluar dari pemancar. Semakin tinggi
resistansi yang digunakan, semakin pendek jarak IR Receiver yang mampu
mendeteksi sinar IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas
cahaya yang lebih rendah dari IR Transmitter. Sementara semakin rendah
resistansi yang digunakan, semakin jauh jarak IR Receiver mampu mendeteksi
sinar IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang
lebih tinggi dari IR Transmitter
10. Sensor PIR
PIR (Passive Infrared
Receiver) merupakan sebuah sensor berbasiskan infrared. Akan tetapi, tidak
seperti sensor infrared kebanyakan yang terdiri dari IR LED dan fototransistor.
PIR tidak memancarkan apapun seperti IR LED. Sesuai dengan namanya ‘Passive’, sensor
ini hanya merespon energi dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki
oleh setiap benda yang terdeteksi olehnya. Benda yang bisa dideteksi oleh
sensor ini biasanya adalah tubuh manusia
Diagram sebsor PIR:
PIR (Passive Infrared
Receiver) merupakan sebuah sensor berbasiskan infrared. Akan tetapi, tidak
seperti sensor infrared kebanyakan yang terdiri dari IR LED dan fototransistor.
PIR tidak memancarkan apapun seperti IR LED. Sesuai dengan namanya ‘Passive’,
sensor ini hanya merespon energi dari pancaran sinar inframerah pasif yang
dimiliki oleh setiap benda yang terdeteksi olehnya. Benda yang bisa dideteksi
oleh sensor ini biasanya adalah tubuh manusia.
Sensor PIR ini bekerja
dengan menangkap energi panas yang dihasilkan dari pancaran sinar inframerah
pasif yang dimiliki setiap benda dengan suhu benda diatas nol mutlak. Seperti
tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32 derajat celcius, yang
merupakan suhu panas yang khas yang terdapat pada lingkungan. Pancaran sinar
inframerah inilah yang kemudian ditangkap oleh Pyroelectric sensor yang
merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga menyebabkan Pyroelectic sensor yang
terdiri dari galium nitrida, caesium nitrat dan litium tantalate menghasilkan
arus listrik. Mengapa bisa menghasilkan arus listrik? Karena pancaran sinar
inframerah pasif ini membawa energi panas. Prosesnya hampir sama seperti arus
listrik yangterbentuk ketika sinar matahari mengenai solar cell.
11. Sensor GP2D12
Sensor GP2D12 adalah sensor
jarak analog yang menggunakan infrared untuk mendeteksi jarak antara 10 cm
sampai 80 cm. GP2D12 mengeluarkan output voltase non linear dalam hubungannya
dalam jarak objek dari sensor dan menggunakan interface analog to digital
converter (ADC) Spesifikasi Teknis:
.a. Range 10 – 80 cm
b. Update frequency/ period 25 Hz / 40ms
c. power supply voltage 4.5 – 5.5 V
d. Noise on analog output < 200mV
e. Mean consumtion 35 mA
Kelemahan:
a. Respon 40ms
b. Error bila jarak <10cm dan pada cermin
c. Hanya dapat mengukur <80 cm
Kelebiahan:
a. Dapat mengukur jarak pada bidang miring
b. Sudut pengukuran sempit
c. Sangat direktif
Berikut hubungan anatara jarak dan deteksi objek terhadap output analog sensor
12. 7 Segment Anoda
Seven segment merupakan
bagian-bagian yang digunakan untuk menampilkan angka atau bilangan decimal.
Seven segment tersebut terbagi menjadi 7 batang LED yang disusun membentuk
angka 8 dengan menggunakan huruf a-f yang disebut DOT MATRIKS. Setiap segment ini
terdiri dari 1 atau 2 LED (Light Emitting Dioda). Seven segment bisa menunjukan
angka-angka desimal serta beberapa bentuk tertentu melalui gabungan aktif atau
tidaknya LED penyususnan dalam seven segment.
Supaya memudahkan
penggunaannnya biasanya memakai sebuah sebuah seven segment driver yang akan
mengatur aktif atau tidaknya led-led dalam seven segment sesuai dengan inputan
biner yang diberikan. Bentuk tampilan modern disusun sebagai metode 7 bagian
atau dot matriks. Jenis tersebut sama dengan namanya, menggunakan sistem tujuh
batang led yang dilapis membentuk angka 8 seperti yang ditunjukkan pada gambar
di atas. Huruf yang dilihatkan dalam gambar itu ditetapkan untuk menandai
bagian-bagian tersebut.
Dengan menyalakan beberapa
segmen yang sesuai, akan dapat diperagakan digit-digit dari 0 sampai 9, dan
juga bentuk huruf A sampai F (dimodifikasi). Sinyal input dari switches tidak
dapat langsung dikirimkan ke peraga 7 bagian, sehingga harus menggunakan
decoder BCD (Binary Code Decimal) ke 7 segmen sebagai antar muka. Decoder
tersebut terbentuk dari pintu-pintu akal
yang masukannya berbetuk digit BCD dan keluarannya berupa saluran-saluran untuk
mengemudikan tampilan 7 segmen.
Tabel Pengaktifan Seven
Segment Display
13. Decoder (IC 7447)
IC BCD 7447 merupakan IC yang bertujuan mengubah data BCD (Binary Coded Decimal) menjadi suatu data keluaran untuk seven segment. IC 7447 yang bekerja pada tegangan 5V ini khusus untuk menyalakan seven segment dengan konfigurasi common anode. Sedangkan untuk menyalakan tampilan seven segment yang bekerja pada konfigurasi common cathode menggunakan IC BCD 7448.
IC ini sangat membantu untuk
meringkas masukan seven segmen dengan jumlah 7 pin, sedangkan jika menggunakan
BCD cukup dengan 4 bit masukan. IC BCD bisa juga disebut dengan driver seven
segment. Berikut konfigurasi Pin IC 7447.
Konfigurasi Pin Decoder:
a. Pin Input IC BCD, memiliki
fungsi sebagai masukan IC BCD yang terdiri dari 4 Pin, nama pin masukan BCD
dilangkan dengan huruf kapital yaitu A, B, C
dan D. Pin input berkeja dengan logika High=1.
b. Pin Ouput IC BCD, memiliki
fungsi untuk mengaktifkan seven segmen sesuai data yang diolah dari pin input.
Pin output berjumlah 7 pin yang namanya dilambangkan dengan aljabar huruf kecil
yaitu, b, c, d, e, f dan g. Pin Output bekerja dengan logika low=0. Karena
itulah IC 7447 digunakan untuk seven segment common anode.
c. Pin LT (Lamp Test) memiliki
fungsi untuk mengaktifkan semua output menjadi aktif low, sehingga semua led
pada seven segmen menyala dan menampilkan angka 8. Pin LT akan aktif jika
diberi logika low. Pin ini juga digunakan untuk mengetes kondisi LED pada seven
segment.
d. Pin RBI (Ripple Blanking
Input) memiliki fungsi untuk menahan data input (disable input), pin RBI akan
aktif jika diberi logika low. Sehingga seluruh pin output akan berlogika High,
dan seven segment tidak aktif.
e. Pin RBO (Ripple blanking Output)
memiliki fungsi untuk menahan data output (disable output), pin RBO ini akan
aktif jika diberikan logika Low. Sehingga seluruh pin output akan berlogika
High, dan seven segment tidak aktif.
Pada aplikasi IC dekoder
7447, ketiga pin (LT, RBI dan RBO) harus diberi logika HIGH=1 agar tidak aktif.
Baik IC 7447 atau 7448 pada bagian output perlu dipasang resistor untuk
membatasi arus yang keluar sehingga led pada seven segment bekerja secara
optimal. Berikut ini rangkaian IC dekoder 7448 untuk konfigurasi seven segment
common cathode.
14. Relay
Relay adalah Saklar (Switch)
yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical
(Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil)
dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip
Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik
yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih
tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50
mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk
menghantarkan listrik 220V 2A.
Ada besi atau yang disebut
dengan nama inti besi dililit oleh sebuah kumparan yang berfungsi sebagai
pengendali. Sehingga kumparan kumparan
yang diberikan arus listrik maka akan menghasilkan gaya elektromagnet. Gaya tersebut selanjutnya akan menarik angker
untuk pindah dari biasanya tutup ke buka normal. Dengan demikian saklar menjadi pada posisi
baru yang biasanya terbuka yang dapat menghantarkan arus listrik. Ketika armature sudah tidak dialiri arus
listrik lagi maka ia akan kembali pada posisi awal, yaitu normal close.
Fitur:
1. Tegangan pemicu (tegangan
kumparan) 5V
2. Arus pemicu 70mA
3. Beban maksimum AC 10A @
250 / 125V
4. Maksimum baban DC 10A @
30 / 28V
5. Switching maksimum
15. Motor DC
Terdapat dua bagian utama
pada sebuah Motor Listrik DC, yaitu Stator dan Rotor. Stator adalah bagian
motor yang tidak berputar, bagian yang statis ini terdiri dari rangka dan
kumparan medan. Sedangkan Rotor adalah bagian yang berputar, bagian Rotor ini
terdiri dari kumparan Jangkar. Dua bagian utama ini dapat dibagi lagi menjadi
beberapa komponen penting yaitu diantaranya adalah Yoke (kerangka magnet),
Poles (kutub motor), Field winding (kumparan medan magnet), ArmatureWinding
(Kumparan Jangkar), Commutator (Komutator)dan Brushes (kuas/sikat arang).
Pada prinsipnya motor
listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk bergerak, ketika arus
listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang bersifat utara akan
bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat
selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini, karena kutub utara
kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan
bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang
menyebabkan pergerakan kumparan berhenti
Untuk menggerakannya lagi,
tepat pada saat kutub kumparan berhadapan dengan kutub magnet, arah arus pada
kumparan dibalik. Dengan demikian, kutub utara kumparan akan berubah menjadi
kutub selatan dan kutub selatannya akan berubah menjadi kutub utara. Pada saat
perubahan kutub tersebut terjadi, kutub selatan kumparan akan berhadap dengan
kutub selatan magnet dan kutub utara kumparan akan berhadapan dengan kutub
utara magnet. Karena kutubnya sama, maka akan terjadi tolak menolak sehingga
kumparan bergerak memutar hingga utara kumparan berhadapan dengan selatan
magnet dan selatan kumparan berhadapan dengan utara magnet. Pada saat ini, arus
yang mengalir ke kumparan dibalik lagi dan kumparan akan berputar lagi karena
adanya perubahan kutub. Siklus ini akan berulang-ulang hingga arus listrik pada
kumparan diputuskan.
16. Lampu
Light Emitting Diode atau
sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat
memancarkan cahaya monokromatik ketika
diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor.
D. Percobaan [KEMBALI]
a. Prosedur Percobaan [KEMBALI]
1. Siapkan semua alat dan
bahan yang diperlukan
2. Disarankan agar membaca
datasheet setiap komponen
3. Cari komonen yang
diperlukan di library proteus
4. pasang Gerbang NAND, dan
Sensor Infrared,GP2D12,PIR, resistor , inverter ,seven segment, decoder, relay,
motor dc, logic state, Lampu dan power suply sesuai gambar rangkaian dibawah
6. Atur nilai resistor serta
logic state
7. Coba dijalankan rangkaian
apabila ouput hidup(motor dc,lampu,led) dan seven segment menyala maka
rangkaian bisa digunakan
b. Rangkaian Simulasi [KEMBALI]
Kondisi dimana belum ada
orang yang masuk ke toilet maka sensor IR akan berlogika 0 dan seven segment
menampilkan 0
Kondisi dimana orang masuk ke toilet maka IR berlogika 1
dan menghidupkan lampu toilet serta seven segment menampilkan 1 yang berarti
ada orang dalam toilet
Kondisi dimana jika orang BAB & BAK maka sensor pir
mendeteksi ada orang yang berada dekat closed maka sensor berlogika 1 serta jika orang mendekatkan
tangan ke sensor GP2D12 maka motor akan
berputar sebagai pembersih closed otomatis dan pembersih hadas
c. Prinsip kerja [KEMBALI]
Pada rangkaian ini digunakan
3 buah sensor yaitu sensor infrared, GP2D12, dan sensor PIR. Sensor infrared
berfungsi sebagai penghidup lampu toilet otomatis sedagkan sensor GP2D12 dan
PIR berfugsi sebagai pembersih hadas dan closed otomatis. Pertama jika orang
ingin masuk ke toilet maka sensor infrared akan berlogika 1 (HIGH) yang mana
akan mengalir arus dari output sensor menuju ke gerbang NOR U1:A dan U1:C yang
mana pada output gerbang NOR U1:A berlogika 0 (LOW) ebgitu juga dengan gerbang
NOR U1:C .lalu output kedua gerbang dibalikkan oleh inverter sehingga berlogika
1 (HIGH) yang mana arus akan menuju transistor Q1 sehingga terukur tegangan
basisnya sebesar 0.79V yang mana sudah menghidupkan transistor. Karena transistor
aktiv maka arus akan mengalir dari vcc menuju relay sehingga coil relay
berpindah ke kiri karena relay mendapatkan tegangan cukup lalu menghidupkan
lampu toilet. Arus dari relay juga mesuk ke kaki collector lalu menuju kaki emitter
transistor Q1. Output dari sensor infrared juga di umpankan ke D flipflop yang
mana masuk ke kaki preset sehingga menyebabkan Q berlogika 1 (HIGH) sedangkan Q berlogika 0
(LOW) yang mana dibalikan oleh inverter sehingga berlogika 1 (HIGH) lalu masuk
ke decoder yang mana akan ditampilkan seven segment angka 1 yang berarti ada
orang dalam toilet.
Jika orang ingin BAB dan
buang air kecil atau mencuci hadas maka sensor PIR dan GP2D12 akan mendeteksi oaring
tersebut yang mana sensor tersebut di pasang di dekat closed otomatis. Jika
terdeteksi orang dekat closed yang ingin BAB maka sensor PIR berlogika 1 (HIGH)
yang mana arus akan mengalir dari output menuju ke gerbang NOR U1:B sehingga
mengeluarkan output berlogika logika 0 (LOW) lalu dibalikan dengan inverter
sehingga berlogika 1 (HIGH) lalu arus menuju transistor Q2 yang mana terukur
tegangan pada basis 0.93 V yang mana sudah mengaktifkan transistor. Karena transistor
Q2 aktiv maka arus akan mengalir dari vcc masuk ke relay sehingga coil relay
berpindah ke kiri yang mana belum mengaktifkan motor dc yang dianalogikan
dengan pembersih closed karena Sensor GP2D12 belum mendeteksi ada nya orang
pada jarak <50 cm.
Pada saat sensor GP2D12
mendeteksi adanya orang pada jarak <50cm maka akan terukur output sensor
tersebut sebesar 1.32V lalu masuk ke op amp non inverting sehingga terukur
tegangan output op amp tersebit sebesar 2,64 V. Agar arus yang menuju
transistor Q3 tidak merusak maka di beri resistor 10k pada basisnya sehingga
terukur tegangan basis sebesar 0.77V sehingga sudah mengaktifkan transistor. Karena
transistor Q3 aktiv maka arus akan mengalir dari vcc masuk ke relay dan terus
ke kaki collector lalu ke emitter dan menuju ground. Karena relay telah
mendapatkan tegagan yang cukup maka coil relay berpindah ke kiri yang mana
menyebabkan kedua motor dc berputar karena sensor pir juga ikut mendeteksi
orang sehingga berlogika 1(HIGH). Kedua motor dc berputar menandakan jika oaring
telah selesai BAB dan otomatis di bersihkan sendiri dan satu motor lagi
berfungsi untuk pembersih hadas kecil.
d. Video [KEMBALI]
e. Download File [KEMBALI]
Download Datasheet sensor GP2D12
Download Data SheetTransistor BC547
Data Sheet Inverter NOT(IC 74HC05)
Data Sheet Gerbang NOR (IC 7402)
Data Sheet Gerbang NAND(IC 7400)
Download Data Decoder (IC7447)
Download Data Sheet D flip-flop (IC7474)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar